Sistem pengisian battery sepeda
motor saat ini rata-rata menggunakan arus searah DC (Direct Current).
Sehingga Battery (accu) sebagai sumber listrik harus selalu dalam
kondisi prima, dimana voltase standarnya berkisar 12 - 12,75 Volt.
Apabila voltase battery lemah maka perlu dilakukan recharger.
Pada kesempatan kali ini saya akan sampaikan materi tentang pemeriksaan sistem pengisian battery :
A. Pemeriksaan Kebocoran Arus pada Battery,
Batas standar kebocoran arus yang diperbolehkan maksimum 0,1 mA , jika nilainya
melebihi batas standar kemungkinan penyebabnya adalah adanya hubungan singkat
antar kabel / connector.
Berikut prosedur pemeriksaan kebocoran arus pada battery :
B. Pemeriksaan Voltase Pengisian Battery
Sebelum melaksanakan pemeriksaan voltase pengisian battery pastikan battery
dalam kondisi baik dengan cara hidupkan mesin sampai pada suhu normal kerja
menggunakan kick starter, kira-kira sekitar 5 menit, kemudian matikan kembali.
Demikian semoga bermanfaat, bagi pembaca yang belum menguasai cara
menggunakan AVO meter secara baik dan benar bisa membaca materi dalam
blog ini dengan judul : "Teknik Pengukuran AVO-meter"
Pada kesempatan kali ini saya akan sampaikan materi tentang pemeriksaan sistem pengisian battery :
- Pemeriksaan Kebocoran Arus pada Battery
- Pemeriksaan Voltase Pengisian Battery
A. Pemeriksaan Kebocoran Arus pada Battery,
Batas standar kebocoran arus yang diperbolehkan maksimum 0,1 mA , jika nilainya
melebihi batas standar kemungkinan penyebabnya adalah adanya hubungan singkat
antar kabel / connector.
Berikut prosedur pemeriksaan kebocoran arus pada battery :
- Putar kunci kontak ke posisi OFF
- Lepaskan terminal negatif battery (-)
- Gunakan AVO meter, pilih pada DCmA pada skala 2,5 mA (AVO meter analog)
- Hubungkan Probe merah positif (+) AVO meter pada kabel negatif battery, sedangkan probe hitam negatif (-) AVO meter pada terminal negatif battery
- Baca hasil ukurnya, jika jarum AVO meter tidak bergerak maka tidak terjadi kebocoran arus, jika bergerak maksimal 0,1 mA maka masih dalam batas standar, jika lebih dari 0,1 mA maka terjadi hubungan singkat pada kabel-kabel atau connector.
B. Pemeriksaan Voltase Pengisian Battery
Sebelum melaksanakan pemeriksaan voltase pengisian battery pastikan battery
dalam kondisi baik dengan cara hidupkan mesin sampai pada suhu normal kerja
menggunakan kick starter, kira-kira sekitar 5 menit, kemudian matikan kembali.
- Posisikan AVO meter seperti pada gambar dibawah ini pada VDC skala 50
- Pastikan Posisi kabel AVO meter secara benar pada terminal battery
- Hidupkan mesin pada kisaran putaran 5000 rpm, atau pergunakan Tachometer / RPM meter untuk mengetahui putaran mesinnya (RPM)
- Baca hasil ukurnya, Voltase battery < Voltase Pengisian < 16V, secara umum Voltase Pengisian berkisar 14 - 16 Volt.
4 komentar:
mansurweb13 September 2012 07.34
Sobat pembaca mansurweb yang budiman, Saya akan sampaikan sebuah email dari seorang pembaca yg menanyakan tentang Accu (Battery) :
"bro numpang nanya. motor saya supra x 125 2005. sepertinya akinya rusak, dipake lampu sen display mati kaya ga kuat. starter jelas ga respon. saya sudah buka aki keringnya. trus saya ukur akinya terukur 12,5volt. lalu saya ukur di terminal dari motor hanya terukur sekitar 5-6 VDC saja dengan AVO digital, langsam stasioner. apakah itu normal ? trus saya juga cas aki saya dengan adaptor ac-dc 12 Volt. tetapi sewaktu dipasang tidak kuat juga buat stater. mungkin sudah lemah. apakah kiprok saya rusak dengan baterai2 nya ?
Terima kasih. "
Jawaban :
Dear ..... ,
Berdasar kondisi yang anda ceritakan ada beberapa analisis yg mungkin terjadi, namun sebelumnya saya mau tanya dulu :
1. Supra X 125 anda sudah pernah ganti Accu berapa kali, apakah dari baru (2005) belum pernah ganti ?
2. Apakah cara pengukuran voltase battery dari terminal motor sesuai dengan materi yg saya tulis di blog www.mansurweb.blogspot.com tentang
Sistem Pengisian Battery
Jawab analisa :
1. Jika dari baru (2005) belum pernah ganti battery, maka battery anda mempunyai umur yang luar biasa, karena rata-rata usia battery adalah 2 tahun dengan perawatan yg normal.
2. Jika battery sudah pernah ganti, usianya sdh berapa lama ? Dari pengukuran 12,5 V secara umum orang akan beranggapan battery itu masih bagus, namun secara teknik hal ini tidak menjadi jaminan. Karena battery juga dipengaruhi kemampuan sel-selnya dalam menyimpan dan menghantarkan/melepas arus. Khusus untuk motor starter (elektrik starter) membutuhkan supply arus kisaran 2,0 - 3,5 Ampere (SupraX 125), untuk mengetahui berapa besar Arusnya harus dilakukan pengukuran dengan AMPERE METER. Cara mengukurnya : Lepas Terminal Battery yg ke Relay Starter kemudian hubungkan AMPERE METER secara seri. Putar Kunci Kontak Posisi ON kemudian tekan Tombol Elektrik Starter, baca jarum penunjukannya, jika kurang dari 2 A, maka sel battery sudah soak, segera ganti battery dg yg baru supaya tidak mempengaruhi fungsi komponen digital SupraX125.
3. Pada pengukuran saat stasioner 5 - 6 V itu normal, kemudian saat RPM 5000 lebih maka maksimum Voltase pengisiannya adalah 15,5 - 16 V, ini berarti kiprok anda masih bagus.
4. Dengan kondisi sel battery yg sudah soak maka pengecasan menjadi tidak berfungsi meskipun voltasenya masih bagus.
5. Kencangkan semua Connector-terminal antar kabel supaya Arus Battery dapat didistribusikan dengan baik pada instrumen kelistrikan
TIPS merawat Battery agar awet :
Cara merawat battery MF (kering) supaya awet :
1. Bersihkan terminal battery jika muncul kerak dengan amplas
2. Lepas Terminal Negatif Battery jika motor tidak digunakan dalam rentang waktu 2 hari atau lebih
3. Jangan menekan tombol elektrik starter lebih dari 10 detik karena akan menyebabkan battery jadi panas dan kehilangan banyak arus. Lebih baik gunakan kick starter saat awal / pagi hari / setelah motor berhenti lebih dari 6 jam. Saat menekan tombol elektrik starter iringi dengan bukaan grip gas, sehingga motor akan langsung hidup, tahan grip gas sementara waktu sampai mesin mampu stasioner, pemanasan mesin cukup 3 - 5 menit
0
Tambahkan komentar
Piston, Perform Engine Dan Sepeda Motor (Plus Program+Modul Servis)
REP | 26 November 2010 | 22:09 Dibaca: 2410 Komentar: 5 Nihil
V.
L Maleev dalam bukunya yang berjudul Internal Combustion Engines (hal:
498) menuliskan kriteria apa yang harus dipenuhi dalam mendesain suatu
piston, kriteria tersebut ialah :
- Strength of the piston
- Sufficient projected side area and rigidity of the barrel
- Minimum work of friction
- Sealing of the working space agains escape of gases
- Preventing the entrance of lubricating oil into the combustion space
- Good dissipation of the heat to the cylinder walls